Penyebab Kemalasan

1 komentar

Penyebab kemalasan adalah cinta kesenangan, mengutamakan pengangguran, dan tidak siap menghadapi kesulitan. Di dalam hadits Muslim yang diriwayatkan Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai di sisi Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada masing-masing terdapat pelajaran yang mendorong pada yang bermanfaat bagimu. Mintalah perlindungan kepada Allah dan janganlah sekali-kali kamu lemah. Lalu apabila terjadi sesuatu padamu, janganlah kamu berkata, ‘Seandainya aku melakukan ini, maka (akan) ini dan ini.’ Akan tetapi katakanlah, ‘Allah telah menakdirkannya, dan apa yang Allah kehendaki, maka pasti terjadi.’ Karena sesungguhnya berandai-andai akan membuka amal setan.”
Ibnu Mas’ud pernah berkata, “Sesungguhnya aku paling benci dengan orang yang menganggur, tidak memiliki amal dunia juga tidak memiliki amal akhirat.” Dia juga telah berkata, “Akan hadir pada akhir zaman suatu kaum yang pekerjaan utamanya adalah saling mencela, sementara mereka menyebutnya sebagai pekerjaan.”

Ibnu Abbas berkata, “Sepasang kekasih, loyo dan malas telah menikah hingga melahirkan seorang anak yang bernama kefakiran.”
Obat Penyakit Malas
Obatnya adalah mengobarkan semangat dengan perasaan takut ketinggalan sesuatu yang dicita-citakan, takut jatuh terperosok ke dalam celaan, atau takut terjadi penyesalan dan kesedihan yang mendalam. Kesedihan orang yang lalai dan lengah akan terasa lebih menyakitkan daripada segala siksaan manakala ia menyaksikan keberhasilan orang yang giat dan bersungguh-sungguh.
Orang-orang bijak telah sepakat bahwa ilmu tidak dapat diraih dengan kesenangan dan kemalasan. Orang yang mau menatap, walaupun hanya sekejap, akibat buruk kemalasan serta mengerti nilai-nilai kesungguhan, niscaya lupa akan kesulitan-kesulitan perjalanan dan siap menghadapi tantangan.



Selengkapnya...

Syuro Upgading Nuansa

1 komentar

Hari Minggu 17 Mei 2009 di Masjid Kampus (Maskam) UNDIP diadakan syuro untuk Upgrading NUANSA. Syuro berlangsung mulai pukul 08.00 sampai pukul 10.00. Dihadiri oleh para pengurus dan panitia upgrading.

Hari Minggu 17 Mei 2009 di Masjid Kampus (Maskam) UNDIP diadakan syuro untuk Upgrading NUANSA. Syuro berlangsung mulai pukul 08.00 sampai pukul 10.00. Dihadiri oleh para pengurus dan panitia upgrading.

Dari syuro ini berhasil disepakati bahwa kagiatan Upgrading NUANSA akan dilaksanakan tanggal 30 Mei 2009 bertempat di masjid MIPA. Waktunya pukul 07.30 – 15.30. Infaq peserta sebesar Rp5.000.

Dalam syuro ini juga dibahas mengenai tugas-tugas panitia. Namun hari ini lebih diutamakan membahas menganai danus. Dalam pengeluaran acara upgrading nanti insyaallah, anggaran konsumsi dibebankan kepada peserta sedangkan untuk perkap dan lain-lain seperti LCD, dan oleh-oleh buat pembicara diberatkan kepada danus.

Jumlah anggaran pengeluaran awal selain konsumsi adalah sebesar Rp110.000. Karena danus telah memegang uang sebesar Rp50.000 maka untuk danus dua minggu ini sebelum hari-H ditargetkan minimal Rp60.000. Jikalau ada kelebihan tidak apa-apa sebab misalnya ada uang yang berlebih setelah acara ini maka uang itupun akan dapat digunakan untuk acara lainnya.

Salah satu yang menjadi prioritas danus kali ini adalah menjual roti. Danus akan dijalankan mulai hari ini hingga dua minggu ke depan. Semoga semua kerja keras yang teman-teman lakukan diridhoi oleh Allah. Amin. Arsyil.


Selengkapnya...

Tinggalkan Keragu-raguan

2 komentar

Dari Abu Muhammad Al Hasan bin Ali bin Abu Tholib, cucu Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam dan kesayangan beliau rodhiallohu ‘anhuma, dia berkata: ”Aku telah hafal (sabda) dari Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam: “Tinggalkanlah sesuatu yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu.” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i. Tirmidzi berkata: Ini adalah Hadits Hasan Shahih)

Kedudukan Hadits
Kedudukan hadits ini seperti kedudukan hadits ke enam (lihat hadits ke-6)

Tinggalkan Sesuatu Yang Meragukan
Sesuatu yang meragukan adalah sesuatu yang membuat tidak tenang dan memunculkan rasa khawatir, jikalau ternyata hal itu tidak boleh dilakukan. Jika kita menghadapi kondisi demikian maka tinggalkanlah yang meragukan tersebut dan lakukan sesuatu yang meyakinkan atau yang membuat tenang. Adalah termasuk perbuatan tercela jika ada keraguan akan tetapi tetap dikerjakan.

Selengkapnya...